Al dan mainan kecilnya

Tak terasa, "jagoan kecil" ayah yang satu ini tumbuh besar. Bahagia rasanya melihat hari-hari nya tumbuh dan berkembang dengan segala keingintahuaannya, tertawa lepas dan menangis selalu mewarnai hari nya.
Aktif dan tak mau diam, rasa ingin tahu nya yang begitu besar membuatnya ingin "ngoprek" apapun yang disentuhnya. Tak lepas juga aneka mainan anak-anak menjadi alat untuk menyalurkan segala keingintahuan nya, mulai dari aneka mobil-mobilan kecil, bola, sepeda mini hingga remote tv pun tak luput dari 'oprekannya'..
Senyum imut nan khas nya selalu mewarnai hari dikeluarga kecil kami, membawa sebuah kebahagian kecil yang hanya didapat didalam rumah. Al kecil yang aktif dan tak mau diam akan selalu menirukan ucapan siapapun baik, Mama ataupun Ayah sebagai bahan pembelajaran conversation baginya. Hmm..
Cheeeerrrrsss...
Doaku sebagai ayah dan orang tua,;
Jadilah engkau anak yang kuat dan tangguh
dalam berbagai keadaan, susah maupun senang
Menjadi pribadi yang menyenangkan
Anak yang sholeh dan taat akan agamanya

Amiin...

Penting! Ini Cara Mencari Arah Tanpa Kompas



Untuk menentukan arah mata angin, kompas memang sangat diperlukan. Tapi bagaimana kalau Anda lupa membawanya saat berada di tengah hutan? Agar tidak tersesat, ikuti 7 tips berikut.
Bepergian ke tempat asing, terutama hutan atau gunung, mengharuskan traveler untuk membawa kompas. Sayangnya, keberadaan benda yang satu ini sering terlupakan, bingung menentukan arah jika tersesat pun bisa membayangi Anda.
Agar dapat kembali ke tujuan semua, ikuti 7 tips cara menentukan arah tanpa menggunakan kompas:
1. Silet di permukaan air
Ada cara yang paling umum digunakan seseorang untuk menentukan arah, yaitu membuat kompas sederhana. Caranya mudah, hanya bermodalkan jarum atau silet yang digosok ke permukaan kering, dan ditusukkan ke gabus. Gabungan silet dan gabus kemudian diletakkan di atas permukaan air, sehingga terlihat mengapung. Ujung silet atau jarum pada kompas sederhana ini selalu menunjuk ke arah utara atau selatan.
2. Melihat kuburan Islam dan Kristen
Jika berada di suatu pedesaan yang asing dan tersesat di sana. Anda bisa menentukan arah dengan melihat kuburan. Kuburan Islam dan Kristen selalu menunjukkan arah utara-selatan. Bagian nisan atau kepala yang selalu menghadap ke barat. Jadikanlah ini sebagai patokan dasar. Eits, tapi ingat, ini hanya berlaku di wilayah Indonesia saja, ya!
3. Masjid
Jika tidak menemukan kuburan, Anda bisa mencari tempat ibadah, seperti masjid. Anda bisa memanfaatkan arah kiblat atau arah sholat umat muslim. Di Indonesia, masjid selalu menghadap ke arah barat, karena ka'bah yang dijadikan kiblat umat muslim, berada di barat Indonesia. Manfaatkan ini sebagai patokan dasar menentukan arah selanjutnya.
4. Melihat jam dan posisi matahari
Saat tersesat di suatu tempat tertutup, seperti hutan, ada kalanya Anda sulit menentukan arah tanpa adanya kompas. Tapi jangan terburu panik. Cobalah tenang dan lihat jam saat itu, kemudian lihat ke arah matahari. 
Penulisan 12 jam yang membulat, mengikuti arah pergerakan matahari yang terbit dari timur dan tenggelam di barat. Jadi, setelah melihat jam, segera menghadap ke matahari. Jadikan posisi matahari yang terbit di barat sebagai patokan dasar. Anda pun bisa menentukan arah selanjutnya menggunakan jam tangan.
5. Bayangan benda
Jika tersesat pada siang hari, lihatlah ke arah bayangan benda. Sama seperti menentukan arah dengan jam, letakkan benda tegak di permukaan tanah. Pada siang menuju sore, bayangan benda umumnya condong ke barat. Sebaliknya, jika tersesat pagi menjelang siang, bayangan benda umumnya condong ke arah timur.
6. Memanfaatkan pohon
Nah, untuk Anda yang tersesat di kawasan penuh pepohonan, cobalah cari pohon yang berbatang besar. Perhatikan setiap sisi batang pohon ini. Sisi pohon berbatang besar yang terkena sinar matahari dan tidak berlumut, menunjukkan arah barat/timur.
Jika tersesat pada malam hari, coba raba sisi pohon berbatang besar ini, dan rasakan suhunya. Cari sisi pohon yang terasa paling hangat. Sisi ini menunjukkan arah barat.
7. Kelompok bintang Orion menunjukkan arah barat
Hal yang paling menakutkan adalah tersesat di daerah asing pada malam hari. Saat itu penerangan sangat minim, ditambah tidak adanya kompas, bisa membuat siapa saja panik. Tapi coba manfaatkan keindahan alam lewat taburan bintang di langit.
Carilah rasi bintang orion. Rasi bintang ini merupakan perpaduan tiga bintang terang. Jika dipadukan ketiganya membentuk mirip ekor kalajengking dan selalu menunjuk ke arah barat.

4x4=Aku

Tak terasa sudah hampir 4tahun Daihatsu Taft GT ini menemaniku, disaat susah maupun senang, dikala mogok ataupun maju hehee..


Sedih rasanya jika harus berpisah dengan sikukut yang satu ini.. tapi apa mau dikata bin dibilang..show must go on dan juga everything will flow halaahhh..
Bersamanya telah beberapa kali hilir mudik Bandung-Sumatera, juga beberapa perjalanan kecil lain nya Papandayan, Oray Tapa, Ciwidey, Situ Lembang adalah beberapa tempat yang pernah dikunjungi.
Saat aku hijrah kembali ke kampung halaman ku, dia tetap setia menemani hari-hariku. Mengantarku pergi ke kebun bercocok tanam membuka lahan baru. Ketika kuputuskan kembali lagi melanjutkan kehidupan di kota Bandung bersama keluarga kecilku diapun dengan setia mengantarkan dan menemani kami.

Menembus Belantara

Dan hingga saat ini pun dia tetap setia menghiasi garasi sempit rumahku sebagai singgasana nya, walaupun terkadang aku sebagai empunya terlalu melupakan nya..terkadang debu-debu kotor begitu setia melekat di tubuh nya yang tinggi gagah dengan Savero 33 MT nya, juga karena jarang bercengkerama dengan nya terkadang diapun enggan untuk memberi senyum nya. Tetapi walaupun begitu F70 yang dirakit tahun 1994 ini merupakan bagian dari keluarga kecilku yang tak dapat terpisahkan dariku, seperti hal nya nyonya Yulia Fitriyanti dan juga si ganteng kalem Muhammad Gani Alrehan yang selalu menyebutnya "ngengeng ayah".


Mejeng di Papandayan

Ngeng...ngeeeng..ngeeeeeng...........




Api Unggun


Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting, jerami, atau daun-daun kering. Pramuka, pecinta alam, atau penggiat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemah atau melakukan kegiatan di alam terbuka.


Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk melindungi diri dari hewan buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, bagian dari upacara atau perayaan, atau sebagai perapian untuk memasak makanan. Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul disekitar api unggun untuk menyanyi, menari, sekedar ngobrol berbagi cerita-cerita ringan. Bahkan tak hanya itu, bahan makanan seperti singkong, ubi jalar, atau jagung dapat dimasukkan kedalam api unggun sebagai camilan ataupun teman dari kopi hangat maupun sebatang rokok.

Agar api unggun dapat menyala dengan baik, potongan kayu atau ranting disusun keatas dengan memberi ruang diantara susunan kayu agar api cukup mendapat oksigen dan api unggun bisa menyala hingga kayu habis. Angin kencang, kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat lembab, dan lokasi yang tipis oksigen menyebabkan api unngun sulit menyala.

Banyak sekali teknik-teknik dalam membuat atau menyalakan api unggun, semuanya dapat dipelajari dari buku-buku panduan kegiatan alam bebas atau juga bisa tinggal browse aja ke paman Google....Sekian gejjliiikkk....

Kecil menjadi sahabat, Besar menjadi Lawan.. Gunung Papandayan bareng Hendra, Rizal "Jabar", Suhe
Memory Gunung Papandayan 2010





Sebuah Kehangatan Kebersamaan diantara setitik dingin yang menusuk tulang


 Ulin ka Ranca Upas, Ciwidey Bandung Selatan




Bulatuk


Disadari atau tidak, kini kita hidup pada jaman "jungkir balik" dimana manusia sangat mengagungkan segala sesuatu yang bersifat duniawi dan mengabaikan isyarat-isyarat langit yang menyuarakan kebenaran. Orang kaya lebih dipuja dan dihormati daripada ulama. Pejabat yang berkuasa dengan menghalalkan segala cara lebih didengar dan ditaati daripada mereka yang jujur dan lurus. Manusia serakah yang dengan rakusnya menguras sumber daya alam, lebih dibela daripada mereka yang menyerukan pentingnya kelestarian alam. Pencetus peperangan dan penindasan  duduk dalam singgasana kehormatan, sedangkan penyeru kemanusiaan terusir dari negerinya. Karena kalau bertahan mereka akan dijamu dengan racun kematian, bahkan kadang-kadang "hilang" bagai ditelan bumi. Orang kuat semakin dilindungi hak-haknya, sedangkan orang kecil dan papa semakin diperberat beban hidupnya.

Tatanan nilai dan sistem di masyarakat ikut pula "jungkir balik". Agama, moral, etika, hukum, tidak lebih hanya sekedar kosmetik atau formalitas pelengkap status. Materi dan kekuasaan yang seyogyanya sebagai alat kini telah berubah menjadi tujuan hidup. Jabatan dan harta telah berubah menjadi berhala-berhala modern, dipuja puji oleh masyarakat yang dalam kesehariannya selalu dibodohi dengan pengagungan materi, kenikmatan duniawi, dan dibius oleh tayangan mistik-mistik murahan berlatarkan agama, tayangan sinetron-sinetron yang mengumabr perebuatan harta kekayaan. Pada akhirnya berlakulah tatanan nilai masyarakat "jungkir balik" dimana banyak urusan didalamnya hanya bisa diselesaikan dengan uang.......dan kini kita telah terperangkap ke dalamnya.

Sudah menjadi ketetapan dari langit bahwa sebuah negeri yang sudah terperosok ke dalam jurang pemujaan berhala niscaya akan ditimpa bencana kehancuran, kecuali jika di dalamnya masih terdapat manusia-manusia pejuang gigih pembawa Cahaya Langit. Siapakah mereka itu??????..

Kawah Upas

Ameng ka Tangkuban Parahu, Lembang Bandung Utara
Maen sambil belajar fotography cerita nya bareng anggota Dewadaru. Bertindak sebagai insturktur kang Kent Nuckie Jatnika.

Fotenote alias catatan kaki...






Lagi gga ada ide buat nulis,,udah weh upload foto aja....heheheeee
mudah-mudahan next inspirasi nya cemerlang
Huuuu Yaaaaaa.....

Menggapai Mahameru

Gunung Semeru merupakan gunung berapi tertinggi yang ada di pulau Jawa. Semeru memiliki ketinggian 3.676meter diatas permukaan laut, dengan Mahameru sebagai puncaknya. Gunung ini berada antara Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur. Pesona alam dan nuansa petualangannya begitu memikat hati para pendaki dan juga wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Begitupun kami dari Perhimpunan Penempuh Rimba & Pendaki Gunung Dewadaru sangat berhasrat untuk menjajal nuansa petualangannya.

Tepatnya pertengahan tahun 2004 Dewadaru sengaja mengagendakan pendakian Semeru sebagai program kerja pada waktu itu. jauh-jauh hari tim yang akan berangkat sengaja mempersiapkan segala kebutuhan yang dapat menunjang lancarnya pendakian. Mulai dari segi pendanaan, perizinan, tes fisik dan juga persiapan semua perlengkapan pendukung berjalan jauh hari sebelum pendakian dan terorganisir rapi.

Hingga tiba hari H keberangkatan, sore hari dari Basecamp tim bertolak menuju stasiun Bandung. Dari sini perjalanan Bandung-Surabaya ditempuh dengan kereta api bisnis Mawar Selatan, keberangkatan kereta bisnis tujuan Surabaya adalah pukul 17.00 dan tiba di Stasiun Gubeng Surabaya sekira pukul 07.00 Wib. Adapun rute yang kami tempuh dari Bandung hingga Ranu Pani (desa terakhir yg ada di kaki gunung semeru) :
Penampakan di Stasiun Bandung
St. Gubeng Surabaya
  • Bandung - Surabaya (Kereta Api)
  • Surabaya - Malang (Elf, Angkutan antar kota)
  • Malang - Tumpang (Angkutan Kota)
  • Tumpang - Ranupani (Jeep Angkutan)
Alun-alun Malang
Numpang gaya di Tumpang
Ranu Pani
Ranu Pani, disini para pendaki yang ingin naik ke Semeru diwajibkan lapor untuk didata oleh petugas balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru untuk safety prosedur. Di desa ini kami menginap satu malam sebelum pendakian esok hari, dan kami menginap di rumah Bapak Tumari yang telah lama kenal dengan beberapa anggota senior Dewadaru. Dan baru keesokan hari perjuangan menuju Mahameru dimulai. Go...Fight...Win......

Pak Tumari
Bu Tumari

Ayek-ayek adalah jalur yang kami pilih di awal pendakian, bukan jalur normal yang biasa para pendaki lalui. kedua jalur ini pada akhir nya akan bertemu di danau yang terkenal disebut Ranu Kumbolo, dengan sedikit melewati padang sabana yang luas.
Ranu Kumbolo merupakan shelter untuk menginap para pendaki, dipinggir Ranu Kumbolo yang menyuguhkan panorma yang indah. Disini pendaki bisa mandi ataupun memancing ikan.



Ranu Kumbolo
Menginap satu malam di Ranu Kumbolo, keesokan hari setelah packing dan tentunya sarapan pagi track berikutnya menanti untuk dilalui. Tepat dihadapan Ranu Kumbolo sebuah tanjakan yang lajim dikalangan para pendaki disebut Tanjakan Cinta sudah menunggu sebagai santapan awal, kemudian turun menuju padang sabana Oro-oro Ombo dengan vegetasi didominasi rerumputan dan belukar kecil yang menyajikan pemandangan yang sangat indah. Melangkah melewati Oro-oro Ombo memasuki hutan cemara, daerah ini disebut Cemoro Kandang. Setelah melewati Cemoro Kandang pendaki kembali akan menemui pos atau shelter berikutnya yaitu Kalimati. Vegetasinya hampir sama dengan Oro-oro Ombo yaitu padang rumput luas ditepi hutan cemara, disini terdapat sumber mata air yang dapat digunakan oleh pendaki. Kami hanya beristirahat sebentar disini kemudian sedikit naik ke Arcopodo Basecamp terakhir kami sebelum penyerbuan ke Puncak. jalur Kalimati-Arcopodo memerlukan kehati-hatian karena jalur ini sangat curam dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900mdpl, yang mana merupakan wilayah vegetasi terakhir di Semeru dan selebihnya akan melewati bukit pasir.

Oro-oro Ombo


Cemoro Kandang in Action


Kalimati
Kalimati-Arcopo track
Camp Arcopodo dini hari saatnya Summit Attack. Packing perlengkapan yang dibutuhkan kemudian menimbun ransel kami, karena dari sini kami hanya membawa daypack yang berisi makanan minuman dan alat dokumentasi untuk merayap naik ke Mahameru. Perbatasan antara vegetasi hutan cemara dan bukit pasir disini terdapat banyak sekali tugu memorable untuk mengenang para pendaki yang meninggal di Semeru, miris juga melihatnya. Dari Arcopodo menuju puncak Semeru memerlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sekira pukul 08.00 kami tiba di Mahameru, saat itu cuaca memang kurang bersahabat. kabut tebal menyelimuti area puncak. Kami tak dapat menyaksikan letupan Jonggring Seloka yang terjadi setiap antara 15-30 menit sekali. Para pendaki tidak boleh berlama-lama di puncak karena pada siang hari angin cenderung kearah utara menuju puncak membawa gas beracun Jonggring Seloka.

Summit Attack
Mahameru



Yang mendanai this Project
Tepat sebelumpukul 10.00, kami bergegas turun dari puncak. kembali ke Arcopodo mengemasi Ransel masing-masing untuk kemudian bertolak menuju Ranu Kumbolo dan beristirahat disana. Satu malam lagi kami tegaskan hadir dan berada di Ranu Kumbolo dan turun ke Ranu Pani keesokan harinya.

Ranu Pani, Ibu Tumari telah menyambut kami dengan hidangan khas nya. Untuk satu malam lagi juga kami bermalam di keluarga Tumari, beristirahat meluruskan otot-otot tubuh yang serasa remuk heheheheeee..alay dikit. Keesokan hari adalah saatnya berpamitan kpada keluarga yang telah berbaik hati menjamu dan mengizinkan kami untuk menginap di kediaman nya.......

Ngaleueut Pak.......


Uwih deui ka Bandung...........

Me & My Lovely


Keluarga Cemara

Rindu Tebal
Telah begitu lama aku hidup jauh dari keluarga kecilku ini. Hanya sesaat berkumpul kemudian ruang dan waktu kembali memisahkan kami. Senyum tawa kedua Papah & Mamah hanya sesaat waktu dapat kujumpai dihadapan kedua mataku. Manisnya Adik perempuanku pun bahkan tak dapat kujumpai sebulan sekali. Pun demikian tingkah lucu dan kenakalan anak-anak ala adik bungsuku hanya dapat kutemui apabila aku pulang mudik ke kampung halaman ku yang nun jauh disana.
Orang bilang sekarang adalah zaman nya teknologi canggih, dimana semua orang di dunia dapat berkomunikasi, bertatap muka walau terhalang ruang yang jauh sekalipun. Akan tetapi semua itu tak dapat menghapuskan Rindu Tebal itu akan keluargaku. 



Rinduku untuk Kalian semua.........hiiikks hiiikkkss koq jdi sedih..


Rindu Tebal
by: Iwan Fals

Sewindu sudah lamanya waktu
Tinggalkan tanah kelahiranku
Rinduku tebal kasih yang kekal
Detik ke detik bertambah tebal

Pagi yang kutelusuri riuh tak bernyanyi
Malam yang aku jalani sepi tak berarti
Saat kereta mulai berjalan
Rinduku tebal tak tertahankan

Terlintas jelas dalam benakku
Makian bapakku usirku pergi
Hanya menangis yang emak bisa
Dengan terpaksa kutinggalkan desa

Seekor kambing kucuri
Milik tetangga tuk makan sekeluarga
Bapak tak mau mengerti
Hilang satu anak tuk harga diri


Aku pergi meninggalkan coreng hitam di muka bapak

Yang membuat malu keluargaku

Kuingin kembali mungkinkah mereka mau terima
Rinduku

Maafkan semua kesalahanku
Kursi kereta yang pasti tahu.